Tuesday, November 22, 2016

"Drone" Internet yang Ditawarkan Facebook ke Indonesia Diselidiki


KOMPAS.com - Facebook menawarkan program konektivitas internet di daerah terpencil melalui drone bikinannya, Aquila, kepada Indonesia. Penawaran tersebut diungkap Wakil Presiden Jusuf Kalla, Sabtu (19/11/2016) lalu.
Namun, rancangan drone tersebut ternyata masih memiliki kelemahan di bagian strukturnya. Saat ini, drone tersebut pun masih dalam proses penyelidikan.
Kelemahan struktur drone Aquila ini terungkap setelah penyelidik keselamatan transportasi AS, NTSB, mengatakan bahwa mereka sedang melakukan investigasi. Penyelidikan tersebut terkait dengan insiden kegagalan struktur (patah) drone Facebook saat uji terbang perdana pada 28 Juni lalu.
Dikutip KompasTekno dari Bloomberg, Selasa (22/11/2016), tidak diketahui struktur atau bagian apa dari drone Aquila yang patah. Yang pasti insiden itu terjadi saat drone Facebook sedang dalam fase mendarat.

NTSB juga mengklasifikasikan kejadian patahnya struktur drone Facebook itu sebagai kecelakaan. Artinya, kerusakan yang dialami drone Facebook cukup substansial. Meski demikian, tidak ada korban jiwa atau efek kerusakan lain yang dihasilkannya.
Pihak NTSB saat ini sedang menyelidiki kecelakaan tersebut. Hasilnya akan diumumkan dalam waktu beberapa bulan ke depan.



Drone Facebook penyebar internet, Aquila.Drone Aquila memiliki bentang sayap yang lebih lebar dari Boeing 737. Ia memiliki empat mesin elektrik yang ditenagai oleh sel surya. Drone ini berfungsi sebagai pemancar internet di lokasi terpencil yang tidak ada BTS-nya, dengan jangkauan diameter 60 mil.
Insiden drone Facebook yang patah saat uji coba pertama ini menjadi batu sandungan lain bagi upaya Facebook menyebar internet gratis. Sebelumnya, satelit Facebook juga meledak bersama roket Falcon 9 yang membawanya pada September 2016.

Sumber : kompas.com

0 komentar:

Post a Comment